Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Gizi & tumbuh kembang atlet part 2

Gambar
"Tidak ada makanan khusus untuk meningkatkan prestasi namun makanan yang salah dapat menggangu bahkan akan menyirnakan prestasi" itulah filosofi makanan olahraga. Ditulisanku kali ini aku akan berbagi ilmu lebih banyak dan lebih detail tentang Gizi & tumbuh kembang atlet, hasil dari belajarku di workshop gizi yang diadakan FKRS(Forum Komunikasi Renang Sleman) Kebutuhan energi olahragawan jauh lebih banyak di bandingkan orang biasa yang hanya 3200kalori/hari. Namun tidak pada seorang atlet, kebutuhan energi Seorang olahragawan bisa mencapai 6000 kalori/hari. Karena energi yang dibutuhkan olahragawan lebih banyak, berarti seorang atlet memerlukan nutrisi yang lebih. Salah satu contohnya adalah, selain makanan seorang atlet tentunya membutuhkan cairan. Masih banyak atlet di Indonesia yang kekurangan cairan atau bisa dibilang kurang banyak minum air putih. Disaat bertanding cairan yang keluar bisa 3X lebih banyak dibanding orang pada umumnya(Contohnya pelari maratho

Gizi & tumbuh kembang seorang atlet (part 1)

Gambar
Selain berlatih tentunya seorang atlet tidak akan mendapat prestasi yang ditargetkan jika gizi-nya tidak dijaga dengan baik. Seorang atlet yang mengatur gizi dengan baik akan merasakan kekuatan tubuh yang lebih saat bertanding. Seorang atlet layaknya membutuhkan 55-60% karbohidrat, 25-30% lemak, dan 15% protein didalam menu makan nya sehari-hari, Karbohidrat merupakan salah satu  sumber tenaga yang paling berpengaruh untuk seorang atlet. Meskipun begitu, bukan berarti seorang atlet tidak memerlukan komposisi gizi selain kerbohidrat. Protein, mineral, lemak, mikronutren juga harus seimbang dan dimakan tepat waktu. ada dua jenis karbohidrat yang sehat yaitu yang mengandung pati (bertepung) dan jenis pakan yang tidak berpati seperti buah dan sayur. Selain gizi yang mencukupi, tumbuh kembang seorang atlet pun tidak akan berkembang dengan baik jika si atlet tidak berusaha memperbaiki pola hidupnya. Contohnya, seorang atlet yang menyalakan tv, saat tidur malam akan sangat berakibat ke

Asian Games 2018: Energy of Asia di Cabang Olahraga Akuatik

Gambar
Asian Games menjadi pesta olahraga terbesar setelah Olimpiade. Setelah menunggu 56 tahun lamanya, akhirnya Indonesia bisa kembali menjadi tuan rumah di perlombaan bergensi ini. "Energy of Asia" menjadi moto Asian games kali ini yang berlangsung pada tanggal 18 Agustus 2018-2 September 2018 di Jakarta & Palembang. Perlombaan yang diikuti lebih dari 14000 atlet dari  40 cabang olahraga. Indonesia menempati posisi keempat dari total 45 negara yang mengikuti perlombaan se-Asia ini. Indonesia mendapat 31 medali emas,24 medali perak, dan 43 medali perunggu. Bersama atlet renang indonesia, Siman Sudartawa Selain bisa membawa obor Asian Games 2018 kali ini, aku juga bersyukur bisa menonton langsung opening ceremony , cabang olahraga (cabor) renang & renang indah ( artistic swimming ) di kolam renang Gelora Bung Karno, Jakarta. Cabor renang berlangsung pada tanggal 19-24 Agustus. Aku sangat senang bisa bertemu dan melihat langsung para atlet juara dunia berlaga, sepert

Torch relay asian games 2018

Gambar
Yogyakarta menjadi provinsi pertama yang menjadi titik start Torch relay (kirab obor) Asian Games 2018, yang akan dikirab ke banyak provinsi-pronvsi di Indonesia. Api obor pertama diambil di India oleh pahlawan olahraga Indonesia yaitu Susi Susanti dan segenap pejabat. Kenapa api pertama ini diambil di India? Karena India menjadi negara pertama yang menjadi tuan rumah di pesta olahraga se-benua Asia. Sesampainya di Indonesia, api dari India ini disatukan dengan api abadi Mrapen, Jawa Tengah.karena api abadi Mrapen selalu dipakai menjadi api obor di kejuaraan besar Indonesia. yaitu untuk Pekan Olahraga nasional (PON). Kirab obor Asian Games 2018 ini, aku dipercaya menjadi salah satu atlet DIY yang menjadi torch bearer (pembawa obor) di Yogyakarta.  Acara kirab obor di Yogyakarta dimulai pukul 07.00 WIB pada hari Kamis, 19 Juli 2018. Titik start kirab obor di yogyakarta berada di Alun Alun Utara dan berakhir di Tugu Yogyakarta. Aku mendapat giliran lari membawa obor Asian Games

Open Water Swimming Jalur Rempah 2018

Gambar
Open Water Swimming (OWS) Jalur Rempah 2018 yang diselengarakan di Pantai Hunimua, Desa Liang, Kabupaten Maluku Tengah pada tanggal 13 Mei 2018 ini menjadi lomba OWS pertama yang aku ikuti. Ada 3 kategori yang diperlombakan di OWS jalur rempah 2018 ini. Kategori pertama adalah kategori umum, dimana para peserta harus berenang sejauh 400 meter & berlari sejauh 100 meter menuju garis finish . Kategori kedua adalah TNI dan POLRI, dikategori ini peserta berenang sejauh 1200 meter dan berlari 100 meter. Di Pantai Hunimua atau yang biasa disebut Pantai Liang ini  pertama kali aku merasakan langsung berenang jarak jauh dilaut terbuka. Pada awalnya aku sedikit merasa takut akan terjadi hal-hal menyeramkan saat berenang dilaut, tapi ketakutan itu aku atasi dengan perasaan senang untuk mengikuti lomba OWS ini. Pantai Liang ini memiliki kedalaman yang tidak merata dimana semakin jauh kita berenang dasar laut akan semakin dalam. Diperlombaan kali ini rute yang dilewati melawan arus ombak.

Berlomba di 2 negara dalam jangka waktu 3 hari(part 2)

Gambar
Setelah " Asia pasific Open and age group synchronized swimming championship 2017(APSSC)" selesai, aku mengikuti perlombaan kedua dibulan desember 2017. Perlombaan ini adalah, "Indonesia Open Aquatic Championship 2017" yang di laksanakan di kolam renang baru Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Perlombaan ini diselenggarakan sebagai test event  Asian Games 2018 dimana Indonesia menjadi tuan rumah di ajang tersebut. Ada empat cabang olahraga (cabor)  aquatic yang diperlombakan di kejuaraan ini, yaitu cabor polo air, renang, loncat indah dan renang indah. Untuk cabor renang indah diikuti beberapa club dan wakil atlet dari beberapa provinsi di Indonesia. Bersama Wisnu Wardana dan Syanda Koento(Management JAQAquatics) Ada satu perbedaan antara perlombaan di Malaysia dan di Jakarta yaitu nomor lomba yang aku ikuti. Di Malaysia aku mengikuti lomba bedasarkan kategori kelompok umur, sedangkan di Indonesia Open aku hanya mengikuti kategori open (kelas terbuka). Ini a

Berlomba di 2 negara dalam jarak waktu 3 hari(part 1)

Gambar
Pada tanggal 1-3 Desember 2017 diselenggarakan perlombaan internasional yaitu "Asia pasific Open & Age group synchronized Swimming championship 2017" di Kuala lumpur, Malaysia. Ada 7 teman atlet yang juga mengikuti perlombaan ini (2 orang dikelompok umur 13-15, dan 5 orang di kelompok umur 12 kebawah). Aku dan tim mulai berlatih setiap hari (Senin sampai Minggu) dari bulan Oktober sampai akhir november. Hari istirahat ada di hari jumat dan sabtu. Saat mengetahui bahwa perlombaan di Malaysia akan diselenggarakan di salah satu venue yang pernah dipakai saat Sea Games 2017 yaitu di kolam renang Bukit Jalil, aku menjadi semangat dan tidak sabar untuk berjuang disana. Walaupun aku sudah beberapa kali ke Malaysia, tapi ini pertama kalinya aku ke Malaysia untuk mengikuti suatu pertandingan. Hari demi hari kami lewati dan akhirnya kami siap berangkat ke Malaysia. Kami berangkat ke Malaysia pada tanggal 29 November(pagi hari). Sampai Malaysia kami makan siang dulu di bandara dan