MAKAN DAN BERENANG


Ada banyak pendapat tentang makan dan berenang ini. Beberapa orangtua berpendapat kalau anak-anaknya harus menunggu 1 jam setelah makan, baru boleh berenang; yang lainnya membolehkan anaknya berenang sebelum 1 jam. Apakah yang terjadi jika anda tidak menaatinya? Apakah benar makan sambil berenang atau makan terlalu dekat dengan waktu berenang akan membuat anak anda tenggelam?
Dengan mempertimbangkan bagaimana makanan dicerna, menunggu hingga makanan telah dicerna sempurna juga tidak diperlukan. Setelah anda makan, enzim-enzim di saliva dan lambung, langsung memulai proses mencerna. Sekitar setengah makanan tetap ada didalam lambung selama 2 jaml; sebenarnya dibutuhkan waktu 4 jam bagi lambung untuk benar-benar kosong. Makanan membutuhkan waktu 2 jam di usus kecil dan 14 jam di usus besar. Terlebih lagi, makanan yang anda makan membedakan proses mencernanya. Karbohidrat sederhana (seperti gula didalam apel atau minuman berkarbonasi) dapat dicerna lebih cepat daripada makanan berleman (seperti, burger keju, mi goreng telur sosis, gorengan, nasi+telur ceplok, dll).
Setelah makan, terjadi percepatan aliran darah di lambung dan usus untuk menyerap nutrisi. Penambahan aliran darah ini menyebabkan lebih sedikit darah yang tersedia untuk mengangkut oksigen dan memindahkan produk sisa dari otot yang dipakai berolahraga, termasuk otot-otot yang dibutuhkan untuk bernapas. Mencoba berolahraga setelah makan menyebabkan terjadinya kompetisi didalam darah antara organ pencernaan dan otot-otot. Inilah penyebab kenapa terjadinya “sudukan” atau keram perut, yang bisa saja disebabkan oleh ketidakmampuan darah untuk memenuhi permintaan di dua tempat.
Apakah situasi ini berbahaya? Jika sudukan terjadi, apakah ini akan menyebabkan seseorang tiba-tiba tenggelam dikolam renang? Ini bisa saja terjadi. Penyebab lainnya bisa saja ketidaktahuan cara berenang, penggunaan alcohol, penggunaan alat tanpa pengawasan, dll.
Pendapat bahwa langsung berenang setelah makan atau makan sambil berenang adalah berbahaya, mungkin saja dianggap banyak orang sebagai mitos atau tidak ilmiah. Tapi anjuran “jadul” ini tidak selalu harus berdasarkan penelitian ilmiah, tapi mulailah dengarkan sinyal-sinyal dari tubuh anda—jika anda mengalami sudukan/kram perut, mungkin anda berenang terlalu dekat dengan waktu makan.
Robert H. Shmerling, M.D adalah profesor di Harvard Medical School. Ia adalah dokter spesialis rematik selama lebih dari 20 tahun

Diterjemahkan oleh: Ully Pitaloka
Sumber:http://intellihealth.com/IH/ihtIH/WSALT002/35320/35323/315779.html?d=dmtHMSContent 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibn Tufayl's: Hayy Ibn Yaqzan (A Philosophical Tale)

Tentang Lala

FOTO-FOTO "COMONWEALTH FESTIVAL OF SYNCHRONIZED SWIMMING 2015"