Asian Games 2018: Energy of Asia di Cabang Olahraga Akuatik

Asian Games menjadi pesta olahraga terbesar setelah Olimpiade. Setelah menunggu 56 tahun lamanya, akhirnya Indonesia bisa kembali menjadi tuan rumah di perlombaan bergensi ini.
"Energy of Asia" menjadi moto Asian games kali ini yang berlangsung pada tanggal 18 Agustus 2018-2 September 2018 di Jakarta & Palembang. Perlombaan yang diikuti lebih dari 14000 atlet dari  40 cabang olahraga. Indonesia menempati posisi keempat dari total 45 negara yang mengikuti perlombaan se-Asia ini. Indonesia mendapat 31 medali emas,24 medali perak, dan 43 medali perunggu.

Bersama atlet renang indonesia, Siman Sudartawa

Selain bisa membawa obor Asian Games 2018 kali ini, aku juga bersyukur bisa menonton langsung opening ceremony, cabang olahraga (cabor) renang & renang indah (artistic swimming) di kolam renang Gelora Bung Karno, Jakarta. Cabor renang berlangsung pada tanggal 19-24 Agustus. Aku sangat senang bisa bertemu dan melihat langsung para atlet juara dunia berlaga, seperti Joseph Schooling (Singapore), Sun Yang (China), Ikke Rikako (Japan), Daiya Seto (Japan), & Liu Xiang (China) yang mencatat world record baru dinomer 50 meter backstroke putri.

Bersama juara dunia renang Joseph Schooling yang pernah mengalahkan Michael Phelps di Olimpiade Rio 2016

Selain menonton cabor renang, aku juga menonton cabor renang indah yang berlangsung pada tanggal 27-29 Agustus. Terdapat empat nomor perlombaan yang dilombakan yaitu Duet Free Routine, Duet Technical Routine, Team Technical Routine, dan Team Free Routine. Di cabor ini China menyapu bersih medali emas, sedangkan Jepang menyapu medali perak di semua nomor perlombaan. Aku memperhatikan banyak hal positif pada saat atlet-atlet renang indah dari China berlatih sebelum perlombaan dimulai. Mereka mempunyai kedisiplinan yang tinggi, mental yang kuat, dengan tehnik yang sangat bagus. Disaat nomor lomba tim akan dimulai, sesama atlet saling mengingatkan agar tidak melakukan kesalahan yang sama disaat perlombaan nanti. Begitu pula dengan tim Jepang, mereka sangat hormat terhadap pelatihnya.


Bersama tinging jiang dan wenwen jiang, atlet kembar china yang mendapat medali emas dinomer Duet technical routine dan Duet free routine.

Selain tim China dan Jepang, Korea Utara, dan Kazakhstan, cukup unggul di perlombaan besar ini. Korea Utara mendapat 2 medali perunggu pada nomor team technical routine dan team free routine, sedangkan Kazakhstan mendapat 2 medali perunggu di nomor duet free routine & duet techincal routine. Negara-negara tersebut tampak mempunyai kekuatan mental dan kedisiplinan yang tinggi dimulai dari hal kecil, seperti menata sandal dan tas dengan rapi. Kebiasaan menata dengan rapi ini tampak pula pada formasi koreografi tim yang juga rapi. Banyak pelajaran yang aku dapat dari atlet-atlet yang mendapat medali di Asian games kali ini, tepatnya di cabor renang indah. Totalitas dan kesungguhan dalam berlatih akan mendapat hasil yang maksimal. Dari tim China dan Jepang aku juga belajar bahwa jika kita melakukan semuanya dengan totalitas dan disiplin, kita akan mendapat hasil yang sesuai target.


Bersama dua atlet renang indah dari Jepang setelah turun di nomor team.

China dan Jepang adalah negara-negara di Asia yang menunjukan kekuatan energi dalam bidang olahraga. Energi ini bisa diraih dengan kerja keras, bersungguh-sungguh, komitmen, mengambil hikmah dari pengalaman lomba yang didapat, dan keinginan untuk terus maju.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibn Tufayl's: Hayy Ibn Yaqzan (A Philosophical Tale)

Tentang Lala

FOTO-FOTO "COMONWEALTH FESTIVAL OF SYNCHRONIZED SWIMMING 2015"