Keren tanpa Rokok dan Narkoba!

Apa itu Narkoba, NAZA, & NAPZA? Apa saja akibat dari penyalahgunaan NAPZA? dan Apakah merokok bisa menjadi pintu masuk seseorang menjadi pengguna narkoba?
Ditulisanku kali ini, aku akan berbagi informasi dan menjelaskan tentang bahaya nya Napza dari buku yang sudah aku baca. Buku yang aku baca berjudul "Drugs Aren't Cool, They make you act like a fool!" yang di tulis oleh Cri Sajjana Prajna Wekadigunawan atau Weka Gunawan (Dosen Magister Manajemen rumah sakit dan ilmu kesehatan masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan / FIKES Universitas Esa Unggul / EUE, Jakarta)

Di Indonesia, ada banyak yang mengatakan bahwa merokok membuat kita terlihat keren, gaul, gaya, dan kekinian. Tetapi, merokok sama sekali tidak keren! Beranilah berkata "TIDAK" sebelum kamu tergoda untuk mencoba merokok, tidak peduli siapapun yang menawarimu untuk merokok.
Kenapa Merokok sangat berbahaya? Salah satunya karena tentunya ada segudang racun yang sangat berbahaya di dalam sebatang rokok dan rokok mengandung racun-racun yang bisa merusak semua organ tubuh. Contohnya, bahan plastik PVC, gas dari knalpot, kapur barus, racun semut putih, bahan bakar roket, pembersih lantai, penghapus cat dan bahkan di sebatang rokok terdapat racun untuk hukuman mati.

Kenapa seseorang yang mencoba merokok, selanjutnya dia akan menjadi pecandu rokok?
Salah satu faktornya, karena di dalam rokok ada beberapa zat perasa ditambahkan untuk membuat nyaman saat diisap. Selain itu, dengan merokok tentu akan menimbulkan banyak penyakit. Salah satunya adalah kanker paru-paru. Penyakit ini telah terbukti berhubungan erat dengan kebiasaan merokok. Bisa dikatakan, merokok merupakan faktor risiko bercokolnya kanker di semua organ tubuh tanpa kecuali! Sangat berbahaya bukan.
Selain kanker, apakah merokok bisa mengakibatkan kematian? Tentu saja bisa! Di Amerika Serikat, merokok merupakan penyebab 480.000 kematian setiap tahunnya. Merokok juga berisiko lebih tinggi yang akan mengakibatkan kematian ketika perokok juga mengalami beberapa kondisi seperti terinfeksi HIV, menggunakan Narkoba / NAPZA, kecelakaan lalu lintas, dan terjadinya kebakaran.

Adakah hubungan antara rokok dan narkoba? Sebenarnya hubungan secara langsung memang tidak ada. Meskipun demikian merokok juga bisa dikatakan sebagai pintu gerbang masuknya narkoba. Kenapa? Karena efek ketagihan yang ditimbulkan nikotin dalam rokok mirip dengan efek ketagihan yang dihasilkan narkoba.
     
Narkoba, di Indonesia hampir semua orang tahu apa itu Narkoba. Jika narkoba adalah akronim dari narkotika dan bahan berbahaya, lalu apa itu NAZA & NAPZA? Naza, adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, dan zat adiktif lainnya. Sedangkan, NAPZA adalah istilah yang paling mewakili semua bahan yang mengakibatkan ketergantungan, adiksi atau kecanduan.
World drugs report 2016 menyatakan bahwa sejak 2008 hingga 2016, terdapat 644 jenis bahan psikoaktif baru (new psychoactive subtances / NPS) di 102 negara, dan 65 jenis di antaranya telah masuk ke Indonesia. Tetapi baru 43 jenis yang tercantum sebagai narkotika. Akibat penyalahgunaan NAPZA yang sangat serius, angka kecacatan dan kematian sia-sia akibat Narkoba sudah sering kita dengar bukan?
Apakah kalian tahu bahwa, remaja dengan kepribadian antisosial (psikopatik) memiliki risiko relatif 19,9 kali lebih tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA? Pada umumnya (sekitar 97% penyalahgunaan NAPZA) mencoba menggunakan NAPZA sejak usia 13-17 tahun. Tetapi, ada juga yang sudah menggenal NAPZA sejak umur 9 tahun!

Mungkin pada awal penggunaan, pemakai NAPZA akan merasa gembira mengalami euforia, rasa sakit hilang, dan mengalami halusinasi. Tetapi kemudian mulai timbul rasa mual, muntah, napas menjadi dangkal dan sesak, sembelit, dan sulit ter tidur. Setelah itu, muncul efek lanjutannya, yaitu ketergantungan obat, ketergantungan psikis (sugesti) dan ketergantungan fisik (sakau). kondisi ini bisa diikuti dengan beberapa gangguan fisik seperti, kerusakan otak, radang jantung, gangguan menstruasi dan kemandulan pada wanita, infeksi penyakit menular seperti hepatitis dan HIV / AIDS, serta kematian akibat overdosis atau komplikasi.

Banyak Faktor yang menyebabkan seseorang menjadi pengguna NAPZA. Ada beberapa contoh faktor-faktor seseorang menjadi penguna NAPZA yaitu, faktor teman sebaya. Kita harus berhati-hati dalam berteman. Karena tidak semua bentuk solidaritas kelompok harus diikuti. Beranilah berkata "TIDAK" jika anggota kelompok atau teman dekatmu mulai mengajakmu untuk mencicipi NAPZA. Bila mereka tetap berkeras dengan keinginan itu, tinggalkan saja mereka.
Selain itu, faktor lingkungan sekolah juga bisa menyebabkan seseorang menjadi pengguna narkoba. Dikarena kan, sekolah juga bisa menjadi salah satu tempat transaksi barang haram tersebut. Bahkan peredaran NAPZA sudah merambah sampai sekolah dasar. Selain itu juga, heroin dalam bentuk putau dan amfetamina dalam bentuk sabu-sabu dan ekstasi sudah sering ditemukan di kalangan SMP dan SMA.
Alangkah baik jika kamu sendiri sudah menyadari bahaya NAPZA dan mengetahui tempat-tempat rawan di lingkungan sekolah yang bisa menjadi tempat transaksi NAPZA. Jika kamu mengetahui atau melihat transaksi NAPZA, segera laporkan pada guru yang kamu percayai agar mereka menindaklanjuti temuanmu itu.

Orang tua amat berperan dalam menghindarkanmu dari pengaruh lingkungan yang buruk. Akan tetapi meskipun orang tua telah bersusah payah menasehati dan menyekolahkanmu di sekolah yang baik, peran orang tua bisa saja menjadi sia-sia kalau kamu tidak menuruti petuah dan pesan-pesan mereka.
Banyak sekali tanggung jawab orang tua kita, lalu apa yang harus kita lakukan sebagai anak? Tidak banyak dan tidak sulit. Hormatilah orang tuamu, kasihilah mereka karena mereka sungguh amat mencintaimu, bahkan hingga kamu beranjak dewasa seperti mereka saat ini.

Lalu, Apakah bisa tubuh pemakai (NAPZA) bersih total dari obat-obatan terlarang yang pernah dipakai? Tentu saja bisa! Asalkan ada kemauan yang kuat dari penderita untuk sembuh. Tetapi, kondisi kesehatan penderita harus ditangani terlebih dahulu jikalau ia menderita penyakit atau gangguan kesehatan.
Ada beberapa model terapi, yaitu terapi medis, terapi opiat, terapi sosial, terapi psikologis, & terapi budaya. Untuk terapi medis salah satu konsepnya adalah dengan menyembuhkan kecanduan obat dengan obat lain. Contohnya terapi dengan metadon untuk pecandu opiat. Terapi ini dilandasi teori yang menyatakan bahwa kecanduan opiat harus "diluruskan" dengan pemberian metadon.
Sedangkan terapi sosial menggunakan konsep dari program terapi komunitas yang memandang adiksi atau kecanduan obat sebagai sebuah penyimpangan sosial.
Tetapi, terlepas dari itu semua, kembali menjalani kehidupan normal bukan hal yang mudah bagi seorang pecandu. Ibaratnya, apabila kamu sudah kecanduan bermain video game, apakah mudah bagimu tiba-tiba harus berhenti bermain game sama sekali? Tentu susah sekali, bukan? Modal utama kesembuhan pecandu adalah dukungan lingkungan dan tekad untuk berhenti mengunakan obat-obatan terlarang tersebut.

Menurutku, buku ini cocok di baca untuk remaja, mahasiswa dan orangtua karena penjelasan dalam buku ini sangat mudah dipahami. Buku ini juga memberikanku banyak informasi baru tentang bahayanya merokok atau rokok dan bahayanya mengonsumsi NAPZA.
Semoga tulisanku kali ini bisa bermanfaat dan membuat kalian lebih mengerti tentang bahayanya merokok dan mengunakan obat-obatan terlarang. Ditulisanku selanjutnya, aku tidak akan berbagi informasi lagi mengenai rokok dan NAPZA. Melainkan aku akan berbagi informasi mengenai faktor-faktor stress, gangguan jiwa, dan bahaya nya kafein di dalam teh dan kopi yang juga menjadi bagian didalam buku yang aku baca ini!

Pepatah bijak mengatakan

"LEBIH BAIK MENCEGAH DARIPADA MENGOBATI"

Lebih baik berkata "TIDAK" pada rayuan maut NAPZA sebelum kita terperangkap didalamnya!